Senin, 02 Juli 2012

Terapi Gurah


Terapi Gurah



Pada zaman dahulu ilmu gurah dikuasai oleh para Kyai/guru mengaji untuk menggurah santri – santrinya agar suara bagus / merdu dalam membaca ayat–ayat suci Al–Qur’an dan pada masa kini diberikan pada masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit.
Gurah adalah membersihkan dan mengeluarkan lendir yang kotor, beracun dan mengandung berbagai kuman penyakit dalam tubuh.
Gurah dapat mengobati penyakit : Flu, Sinusitis, Asma, Alergi Debu / Udara Dingin, Bronkhitis, Nikotin, Membersihkan pita suara, dll.
Gurah itu proses mengeluarkan slem (dahak/lendir) yang ada di rongga hidung dan tenggorokan. Untuk membersihkan, agar nafasnya tidak sulit terutama buat yang sering pilek/sinus/mungkin juga asma. Tapi ada juga yang melakukan gurah, dengan tujuan memperindah suara. Mengenai keampuhannya, sepertinya individual sifatnya, sama jika ditanya sakit atau tidak , ada yang bilang sakit sekali, ada juga yang bilang, sakit tapi masih bisa ditolerir. Yang penting sembuh !!!
Pada saat gurah, pasien diminta tidur telentang, kemudian cairan (konon berasal dari tumbuhan tertentu) dimasukkan melalui lubang hidung. Setelah beberapa saat pasien disuruh tengkurap, nah disinilah proses pengeluaran slem berlangsung, lamanya tergantung banyak tidaknya slem. Setelah selesai rasanya lega sekali, hidung yang mampet bisa lega kembali.
Sinusitis
Demikian terkenalnya istilah sinus di kalangan masyarakat tanpa orang menyadari bahwa yang dimaksud sebenarnya adalah sinusitis (peradangan pada sinus). Sinusitis memang merupakan istilah medis untuk menyatakan adanya peradangan pada daerah sinus.
Sinus sendiri merupakan rongga kosong dalam tulang tengkorak kepala kita (pada daerah sekitar hidung) yang berisi udara. Ada beberapa sinus yang terdapat dalam tengkorak kepala kita yaitu:
  • sinus maksilaris (di daerah tulang pipi)
  • sinus frontalis (di daerah dekat alis mata)
  • sinus etmoidalis (di daerah antara dua mata)
  • sinus sfenoidalis (di belakang sinus etmoidalis)
Sinus menjadikan tulang tengkorak kepala kita ringan (bayangkan bila seluruh kepala kita terdiri dari tulang padat tanpa ada rongga) dan juga berfungsi untuk resonansi suara.
Sinusitis
Peradangan pada sinus seringkali disebabkan oleh infeksi, baik infeksi virus maupun bakteri. Selain itu, faktor alergi juga memegang peranan penting dalam terjadinya sinusitis ini. Baik infeksi maupun alergi menyebabkan cairan pada sinus tidak dapat dialirkan secara baik sehingga bakteri/virus dapat tumbuh dan berkembang dalam sinus. Terjadilah sinusitis dengan berbagai gejalanya.
Gejala dan tanda klinis
Sinusitis dapat menimbulkan berbagai tanda dan gejala mulai dari sangat ringan sampai berat. Sakit kepala berulang seringkali dihubungkan dengan sinusitis, tapi sesungguhnya kan belum tentu.
Berbagai gejala dan tanda klinis yang harus kita waspadai misalnya:
  • Panas tinggi (lebih dari 39 derajat Celcius)
  • Sakit kepala (khususnya saat bangun tidur)
  • Pembengkakan di sekitar mata
  • Rasa nyeri tumpul di sekitar mata
  • Pilek dengan batuk sepanjang hari yang tidak sembuh-sembuh
  • Batuk kering yang tidak sembuh-sembuh
  • Rasa nyeri di bawah tulang pipi
  • Nyeri di gigi atas
  • Nafas berbau tidak sedap.

Saraf Terjepit / Cedera Otot



Saraf Terjepit / Cedera Otot
Kesemutan adalah gejala yang muncul akibat gangguan pada sistem saraf sensorik. Gangguan itu timbul karena rangsang listrik pada sistem itu tidak tersalur secara penuh. Berikut ini kelompok penyebab kesemutan akibat trauma (saraf terjepit otot, tertimbun cairan tertentu dalam tubuh, atau terjepit benda lain di luar tubuh yang mempengaruhi otot dan saraf). Juga akibat aktivitas anggota tubuh, entah tangan, kaki atau bagian tubuh lain tanpa henti. Dimulai dari rangsangan berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, suhu panas atau dingin, rangsangan ini diterima reseptor saraf pada kulit, lalu dikirim ke saraf tepi, masuk dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. Gangguan saraf tepi yang biasanya mewujud pada gejala kesemutan bisa muncul akibat saraf terjepit otot atau jaringan lain. Di dalam tulang punggung berjajar sumsum tulang yang bisa menekan saraf di sekitarnya atau menekan saraf yang keluar dari setiap tulang punggung. Di setiap tulang punggung terdapat lubang tempat keluar akar saraf yang berasal dari sumsum tulang. Tempat keluar ini bisa dipersempit oleh inti tadi, sehingga saraf tertekan. Inilah yang biasa disebut sebagai saraf terjepit oleh kebanyakan orang. Terapi lintah untuk keluhan sakit karena saraf terjepit sangat efektif dan cepat menghilangkan nyeri, kaku, sulit bergerak, panas yang disertai dengan kejang – kejang. Karena dalam air liur lintah (hirudin) banyak terkandung antikogulan (anti pembekuan darah) biasanya dalam kasus saraf terjepit terjadi pembekuan darah dan juga cairan. Dengan terapi lintah dan herbal, pasien terhindar dari kerusakan saraf secara permanent. Seiring masa terapi keluhan sakit karena saraf terjepit akan hilang dan sembuh seperti semula.

Terapi lintah



TERAPI LINTAH


Lintah adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga merupakan hermaprodit. Lintah jenis Hirudo medicinalis yang berasal dari Eropa telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.
Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, larva serangga, dll.
Kini pengobatan modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah. Meski binatang penghisap darah ini sering dibenci orang, akan tetapi air liurnya sangat bermanfaat. Karena banyak terkandung antikoagulan (anti pembekuan darah). Juga zat-zat lain seperti : penisilin, anti radang dan anestesi/bius.
Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejak berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai dilupakan orang.
Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990 dimana dalam sebuah riset medis dengan terapi lintah berhasil membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan tumor tanpa kemoterapi dan pembedahan.
Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan medis (obat-obatan) atau Herbal dapat meningkatkan efektifitas obat.
Hingga saat ini tidak ditemukan adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis.
Terapi lintah dapat menstabilkan kadar hormon serotonin / melancarkan peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf halus di kepala. Termasuk menormalkan penyempitan atau pelebaran pembuluh darah di otak. Terbukti !!! Sudah banyak orang sembuh setelah memanfaatkan sedot lintah (Hirudo medicinalis). Sehingga terapi ini menjadi ‘trend’ serta naik daun.
Di berbagai rumah sakit dan tempat praktik dokter di Jerman banyak ditemukan terapi lintah untuk penyembuhan. Bahkan setiap tahun di sana sekitar 250.000 ekor lintah digunakan untuk mengatasi pendarahan. Selain itu lintah juga dimanfaatkan dalam operasi plastik.
Metode penyembuhan dengan lintah merupakan cara yang tersisa dari abad pertengahan yang lampau. Pada masa itu pasien yang mengalami masalah pada sendi lutut akan merasa lebih baik setelah menempelkan lintah pada lukanya selama beberapa minggu.
Hasil studi yang dilakukan para peneliti di Jerman menunjukkan bahwa lintah diakui bisa mengobati rasa sakit dan juga radang. Bahkan pasien yang menderita Osteatritis pun bisa menggunakan lintah untuk mengobatinya. Penelitian yang dipimpin Dr Gustav Dobos di klinik Essen-Mitte, Jerman melakukan percobaan terhadap 10 pasien dengan rata-rata usia 68 tahun. Kebanyakan pasiennya menderita sakit lutut selama enam tahun terus menerus.
Para dokter meletakkan empat ekor lintah di daerah lutut yang sakit dan dibiarkan selama 1 jam 20 menit. Rasa sakit diukur tiga hari sebelum perawatan dilakukan dan 28 hari setelah selesainya perawatan. Pengaruh dari perawatan ini bisa diketahui setelah 24 jam kemudian, tetapi bisa dipastikan hasilnya setelah empat minggu. Dalam laporannya, para pasien mengaku rasa sakit mereka berkurang akibat dari gigitan lintah tersebut. Dan hebatnya, tidak ada efek samping yang ditimbulkannya, misalnya infeksi atau apa pun.
Sementara pasien lain yang diberi perawatan secara konvensional (medis) tidak merasakan adanya perbedaan, merasa tidak berkurang rasa sakitnya. Menulis di jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, Dobos menyatakan: “Kami nyatakan bahwa hasil dari penelitian ini sangat luar biasa. Perawatan dengan lintah menghilangkan rasa sakit secara signifikan setelah tiga hari dan meningkat empat minggu kemudian”.
Lintah pun digunakan sebagai salah satu penyembuh serba guna. Hewan ini bisa dimanfaatkan oleh penderita skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak, dan meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.
Lintah telah diakui sebagai penolong manusia. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml s/d kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang – kurangnya berisi 15 unsur. Antara lain yaitu zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah dan mengandung penisilin.
Lintah mengeluarkan semacam liur (zat hirudin) yang bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Kemudian sirkulasi darah menjadi lancar. Sehingga tubuh terasa bugar.
Banyak juga ibu rumah tangga dan gadis remaja menggunakan sedot lintah untuk terapi kecantikan. Terutama untuk menyembuhkan jerawat, flek hitam, kerut wajah. Sehingga kulit wajah menjadi bersih dan tetap kencang.
“Darah merupakan sumber energi manusia untuk hidup, bilamana darah rusak, maka berkuranglah energi serta daya tahan tubuhnya”
Terapi Sedot Lintah Dapat Mengobati :
  • Diabetes mellitus kering / basah.
  • Kelenjar getah bening.
  • Tyroid.
  • Segala jenis Kanker dan Tumor.
  • Darah tinggi.
  • Migraine.
  • Sering pusing.
  • Kolesterol.
  • Asam urat.
  • Rematik.
  • Pengapuran.
  • Stroke.
  • Gangguan seksual.
  • Sakit pinggang.
  • Narkoba.
  • Gatal – gatal.
  • Alergi makanan.
  • Cedera otot / Saraf terjepit.
  • Jantung Koroner.
  • Penyempitan pembuluh darah.
  • Penyumbatan darah di otak dan jantung.
  • Melancarkan / menghilangkan sumbatan dan gumpalan darah yang lama terkoagulasi membentuk plak di saluran arteri.
  • Mencairkan pembekuan darah di kepala / otak, saraf halus, saraf sensorik, saraf motorik, saraf telinga, dan retina mata.
  • Terapi ini bisa memperbaiki / menghidupkan pembuluh / jaringan saraf halus yang cedera / rusak / mati akibat penyakit / kecelakaan.
  • Melancarkan suplai oksigen dan nutrisi dalam darah. Akibat dari tidak lancarnya aliran darah dan oxsigen maka rasa sakit yang sering di rasa yaitu kesemutan, kaku, baal, panas, dingin, sampai mati rasa.

Sejarah bekam & 4 Teknik Bekam


Bekam

SEJARAH BEKAM

Asal spesifik Terapi Bekam tetap dalam ketidakjelasan, konsensus adalah bahwa tindakan suction telah menjadi bagian dari upaya terapi sepanjang sejarah manusia, migrasi dengan suku-suku manusia di sepanjang rute migrasi. Ini budaya kuno yang bisa digunakan untuk penyembuhan tubuh manusia. Budaya kuno ini juga menggunakan perangkat bekam untuk menarik roh-roh jahat agar bisa keluar dari tubuh dan untuk keseimbangan hormon. Pemakaian zaman dulu adalah Gerabah dan logam kuno ini dilakukan ke dalam pembuluh terapi Bekam sebelum pengembangan alat bekam dari kaca.
Terapi bekam yang digunakan di Mesir sejak sekitar 3.500 tahun dan di Cina penelitian yang luas telah di lakukan untuk penelitian terapi bekam dan praktek menjadi andalan pemerintah cina. Karena nilai terapi bekam ini telah didokumentasikan melalui beberapa ribu pengalaman klinis dan subyektif dan juga telah maju aplikasi untuk berbagai bidang.
Apa itu terapi bekam?
Terapi bekam adalah salah satu terapi penyembuhan alami tertua di dunia, dan merupakan terapi yang sangat populer selama lebih dari 2500 tahun. Terapi Bekam digunakan oleh semua peradaban di seluruh dunia, termasuk Mesir Kuno, Yunani dan Cina. Ini adalah salah satu batu sudut Pengobatan Tradisional Cina. Ada banyak jenis terapi bekam, bekam basah, bekam herbal, bekam kering dan pijat bekam, ini adalah contoh dari jenis terapi bekam.
Di masyarakat di seluruh dunia mempraktekkan penggunaan bekam untuk menyembuhkan sebagian besar adalah perempuan, karena perempuan mewariskan pengetahuan mereka untuk magang dan sebagai tradisi keluarga. Penelitian lintas budaya menunjukkan bahwa Perempuan mewakili sebuah sumber utama dan pengaruh sebagai penyembuh di banyak budaya. Sumber terpercaya berpendapat bahwa bekam di seluruh Eropa, Afrika, dan Asia biasanya dilakukan oleh Perempuan untuk menyembuhkan masyarakat. Karena perempuan akan terus memainkan peran utama dalam penyediaan layanan kesehatan untuk masyarakat dan terutama penggunaan yang aman, efektif, kontinyu dengan praktek bekam, akan lebih baik penyembuhan perempuan di bandingkan mereka para pria.

Ada 4 Teknik Bekam Yang Biasa Dilakukan :

  • Teknik Statis, Dimana Titik Yang Dituju Langsung Dihisap
  • Teknik Seluncur, Dimana Sebelum Mendapatkan Titik Yang Dimaksud Tubuh Diolesi Dulu Dengan Minyak Kemudian Di Kop Dengan Gelas Bekam Kemudian Diseluncurkan. Teknik Ini Biasanya Digunakan Untuk Membuang Angin.
  • Teknik Tarik, Biasanya Digunakan Pada Dahi, Dengan Cara Dihisap Kemudian Ditarik, Demikian Berkali-Kali.
  • Teknik Limfatik, Yaitu Sebelum Menemukan Titik Yang Akan Dibekam Bagian Tubuh Yang Akan Dibekam Dipalpasi (Diraba), Bila Terasa Ada Sesuatu Yang Menonjol Seperti Gumpalan-Gumpalan Yang Berbentuk Pasir, Beras Atau Kacang Hijau,  Hisap Dengan Menggunakan Gelas Bekam.

DIAGNOSA MELALUI KUKU


DIAGNOSA MELALUI KUKU

INILAH.COM,Jakarta - Anda bisa kembali menggunakan cara tradisional untuk melihat suatu penyakit yang bersarang dalam tubuh Anda.

Sebuah studi menyebutkan warna kuku bisa menjadi akternatif untuk mengetahui penyakit apa yang sedang Anda derita sebelum memutuskan untuk berkunjung ke dokter.

Seperti dikutip dari Aolheath, setiap orang memiliki tipe kuku berbeda, mulai dari tekstur, warna hingga kekuatannya. Dan setiap jenis kuku memiliki arti tersendiri, terutama dalam kaitannya dengan jenis penyakit.

FAAD dari American Academy of Dermatology (AAD), Andrea Cambio, MD mengatakan, kuku adalah jendela ke dalam tubuh seseorang. Melalui kuku dapat terlihat kemungkinan penyakit apa saja yang sedang berproses dalam tubuh.

Nah, intip kondisi kesehatan melalui bentuk dan warna kuku Anda.

Kuku kuning

Salah satu penyebab paling umum kuku berwarna kuning adalah infeksi jamur. Semakin memburuknya infeksi bisa membuat kuku tidak tumbuh sehat, menebal, dan rapuh. Kuku kuning juga menunjukan kondisi lebih serius seperti penyakit tiroid parah, paru-paru, diabetes, atau psoriasis.

Kuku bengkak dan terlipat

Jika kulit di sekitar kuku terlihat merah dan bengkak, ini dikenal sebagai peradangan yang menunjukan adanya penyakit lupus dan gangguan jaringan ikat.

Garis hitam

Periksakan segera jika ada garis hitam di kuku Anda. Ini terkait gejala melanoma atau yang dikenal dengan kanker kulit dari jenis yang paling berbahaya.

Menggigit kuku

Menggigit kuku mungkin buat Anda hanyalah kebiasaan. Padahal ini sangat mungkin menandakan kecemasan yang berlebihan dan membutuhkan pengobatan karena menderita gangguan obsesif-kompulsif. Jadi, jika Anda tidak bisa berhenti, ada baiknya berdiskusi dengan dokter Anda.

Kuku kebiruan

Kuku berwarna kebiruan menandakan tubuh tidak mendapatkan oksigen cukup. Ini mengindikasikan adanya infeksi di paru-paru seperti pneumonia. Jika hanya sedikit kebiruan di ujung bawah kuku bisa juga menandakan diabetes.

Kuku pucat

Kuku berwarna pucat atau cenderung berwarna putih kadang-kadang terkait penuaan. Tetatpi ada empat penyakit serius yang mungkin saja ditandai dengan kuku berwarna pucat ini, misalnya, anemia, gagal jantung, pengidap penyakit hati atau juga gizi yang buruk.

Kuku putih

Jika kuku berwarna putih dengan ujung atas berwarna gelap mengindikasikan adanya masalah pada hati seperti hepatitis.

Kuku kasar

Jika permukaan kuku berkerut dan berbunyi jika diadu ini merupakan tanda awal dari psoriasis atau inflamasi arthritis. Perubahan warna kuku dapat terlihat merah kecokelatan.

Kuku retak

Kuku terlihat kering, rapuh dan sering retak telah lama dikaitkan dengan penyakit tiroid. Jika membelah dan berwarna kuning ada kemungkinan ini karena infeksi jamur. [mor]